Cangcimen.....
Cangcimen....
Cangcimen...
Cangcimen.....
Teriakan terus menggema
Diruangan suntuk penuh sesak
Bau keringat manusia bercampuran
Bersandar lelah mengikuti arah roda berputar
Puluhan pasang mata bersandar di kursi sofa
Ada yang tertawa
Ada yang tertidur
Bahkan ada yang tak peduli dengan sekitar
Sesuap nasi adalah tujuan utama
Untuk menghidupi keluarga di rumah
Teriakan demi teriakan terus menggema
Hingga berhenti di stasiun berikutnya
Wajah lesu terekam jelas dalam aksinya
Topi lusuh selalu menutupi keringat kepalanya
Cangcimen...
Kacang, kuaci, permen...
Matra yang selalu terucap
Kala Bus mulai menghampirinya..
Hisyam, 31 Januari 2016
Saturday, January 30, 2016
Tuesday, January 26, 2016
MANCUNG
Di kamar ini ku tulis lagi
Sebait puisi untukmu
Berbatas ruang dan waktu
Ku hanya bisa melamun tentangmu
Sajak cinta melantun di atas kertas putih
Irama tinta berjalan menulis kata
Cahaya rembulan tembus menyinari
Dan tinta terus berjalan sesuai irama
Aku tak mengerti apa yang kurasa
Mungkin kau terdiam apa yang aku kata
Tawamu...
Senyumu...
Candamu...
Seakan membawaku ke surga
Sebuah dongeng tak cukup untuk sebuah rayuan
Sebuah puisi tak cukup untuk jadi gombalan
Tapi ini sebuah perasaan
Yang tertuang oleh tinta di atas kertas putih
Hisyam, 27 Januari 2016
Sunday, January 24, 2016
CITA - CITA
Gelap.....
Seperti tak akan ada cahaya
Oh bukan...
Mata ini masih terpejam
Hidup diantara cairan-cairan aneh
Menangispun tak bisa
Bahkan merasakanpun tak bisa
Entah ini apa?
Tangis menggelegar
Muncul di dunia berbeda
Lebih terang.... lebih ramai.....
Tapi mata masih terpejam
Sadar ini dunia baruku
Tumbuh dan tumbuh
Keinginanpun menggumpal
Cita-citapun tumbuh
Berkembang mengiringi jalan hidup ini
Hisyam, 25 Januari 2016
Seperti tak akan ada cahaya
Oh bukan...
Mata ini masih terpejam
Hidup diantara cairan-cairan aneh
Menangispun tak bisa
Bahkan merasakanpun tak bisa
Entah ini apa?
Tangis menggelegar
Muncul di dunia berbeda
Lebih terang.... lebih ramai.....
Tapi mata masih terpejam
Sadar ini dunia baruku
Tumbuh dan tumbuh
Keinginanpun menggumpal
Cita-citapun tumbuh
Berkembang mengiringi jalan hidup ini
Hisyam, 25 Januari 2016
Wednesday, January 20, 2016
IMPIAN MALAM
Mata yang sulit terpejam
Hanya memandang susunan genteng atap rumah
Muka mulai lelah
Mata yang mulai hilang asa
Setitik cahaya bulan menembus gelapnya kamar
Bersinar terang sendirian
Bunyi hewan pengerat mulai terdengar
Tanda malam telah panjang
Berangan sebuah impian
Berharap tercapai esok hari
Berangan sebuah harapan
Berharap akan segera datang
Usaha lelah
Mata lelah
Keyakinan mulai pudar
Dan satu kepastian
Tuhan tak akan diam
Hisyam, 20 Januari 2016
Hanya memandang susunan genteng atap rumah
Muka mulai lelah
Mata yang mulai hilang asa
Setitik cahaya bulan menembus gelapnya kamar
Bersinar terang sendirian
Bunyi hewan pengerat mulai terdengar
Tanda malam telah panjang
Berangan sebuah impian
Berharap tercapai esok hari
Berangan sebuah harapan
Berharap akan segera datang
Usaha lelah
Mata lelah
Keyakinan mulai pudar
Dan satu kepastian
Tuhan tak akan diam
Hisyam, 20 Januari 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)